LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI DAN LAPANGAN
DI
BENGKEL PO MULYO GOMBONG
TAHUN
2015/2016
Disusun
Oleh:
Nama :ADE TRI ANDOYO PUTRA
Nis : 12476
Program Keahlian :
TEKOLOGI DAN REKAYASA
Kopetensi Keahlian :
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN GIRIPURO
TERAKREDITASI A (SK: 167/BAP-SM/XI/2015, tanggal 16
November, Jawa Tengah)
Jalan Giritomo
No. 15 Sumpiuh ( (0282) 497681
Sumpiuh –Banyumas
2016
LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI DAN LAPANGAN
DI
BENGKEL PO MULYO GOMBONG
TAHUN
2015/2016
Disusun
dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Evaluasi Belajar Tahap
Akhir (EBTA) Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Giripuro Sumpiuh Tahun Ajaran
2015/2016
Disusun
Oleh:
Nama :ADE TRI ANDOYO PUTRA
Nis : 12476
Program Keahlian :
TEKNOLOGI DAN REKAYASA
Kopetensi Keahlian :
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN GIRIPURO
TERAKREDITASI A (SK: 167/BAP-SM/XI/2015, tanggal 16
November, Jawa Tengah)
Jalan Giritomo
No. 15 Sumpiuh ( (0282) 497681
Sumpiuh –Banyumas
2016
LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI DAN LAPANGAN
DI
BENGKEL PO MULYO GOMBONG
TAHUN
2015/2016
PENGESAHAN
SEKOLAH
Laporan praktek kerja industri
di “Bengkel Po Mulyo Gombong”
ini telah disetujui oleh pembimbing dan di syahkan kepala sekolah SMK Giripuro
Sumpiuh pada :
Hari :......................................
Tanggal :......................................
Tempat :......................................
Sumpiuh,................2016
Pokja Prakerin Kaprodik Pembimbing
Aswadi S.Pd Andi Purwanto S.P.d Irfangi S.Pd
Mengetahui
Kepala
SMK Giripuro Sumpiuh
Umar
Nur Arif,S.T.M.Pd
LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI DAN LAPANGAN
DI BENGKEL PO MULYO GOMBONG
TAHUN
2015/2016
PENGESAHAN
PERUSAHAAN
Laporan
praktekkerja industri di “Bengkel Po
Mulyo”
ini telah disetujui oleh pembimbing praktek dan disyahkan Pimpinan Bengkel Rino
Motor pada:
Hari :.....................................
Tanggal :.....................................
Tempat :.....................................
GOMBONG,......................2016
PimpinanBengkel Po Mulyo Pembimbing
Prakerin
Handoko Budiyono
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan prakerin ini tanpa
ada halangan satu apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Laporan
prakerin ini dibuat atas dasar pengalaman dan pengetahuan yang diperolehselama
prakerin di BENGKEL PO MULYO.
Laporan prakerin yang telah saya susun ini dibuat untuk
memenuhi tugas dari sekolah dan sebagai pertanggung jawaban atas terlaksananya
Prakerin di dunia industri (DU/DI). Tetapi saya menyadari bahwa laporan yang
saya buat tidak akan tersusun apabila tidak ada bantuan dari semua pihak. Oleh
sebab itu saya pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih kesemua pihak yang
telah membantu menyelesaikan laporan praktek kerja industri (Prakerin) maupun
pelaksanaan prakerin ini. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan
kepada:
1. Tuhan
Yang Maha Esa
2. Bapak
Umar Nur Arif,S.T.M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMK Giripuro Sumpiuh
3. Pokja
Prakerin Bapak Aswadi S.Pd
4. Pimpinan
Bengkel PO Mulyo Bapak Handoko
5. Pembimbing
Prakerin BapakBudiyono
6. Wali
Kelas Bapak Irfangi S.pd
7. Bapak
Ibuguru Beserta Seluruh Staf Tata Usaha
8. Orang
tua yang telah mendukung program Prakerin
9. Teman
Seperjuangan kelas XI TKR SMK GIRIPURO SUMPIUH
10. Semua
pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Penyusun
menyadari laporan yang dibuat ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Kiranya cukup sekian,
penyusun mohon maaf yang sebesar besarnya apabila dalam penyusunan laporan ini
banyak sekali kekurangan.
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................ i
HALAMAN
PENGESAHAN SEKOLAH................................... ii
HALAMAN
PENGESAHAN PERUSAHAAN............................. iii
KATA
PENGANTAR.......................................................... iv
DAFTAR
ISI.................................................................... v
BAB
I. PENDAHULUAN ................................................... 1
A. Pengertian
Prakerin.......................................... 1
B. Tujuan
dan Manfaat Prakerin............................. 1
C. Tujuan
Pembuatan Laporan............................... 1
D. Sistematika
Laporan......................................... 2
BAB
II. URAIAN UMUM................................................... 3
A. Sejarah
Berdirinya Bengkel................................ 3
B. Struktur
Organisasi Bengkel............................... 3
C. Kepegawaian.................................................... 3
D. Pemeliharaan
Tempat Kerja............................... 3
BAB
III. URAIAN KHUSUS................................................ 4
A. Landasan
Teori.................................................. 4
1. Katup........................................................... 4
a. Pengertian Katup................................. 4
b. Fungsi
Dan Manfaat Katup.................... 4
c. Jenis-jenis Katup................................ 5
d. Siklus katup....................................... 6
2. Karburator................................................... 6
a. Pengertian Karburator......................... 6
b. Fungsi
Dan Manfaat Karburator............. 7
c. Jenis-jenis Karburator......................... 7
d. Prinsip Kerja Karburator...................... 10
3. Rem............................................................ 12
a. Pengertian Rem.................................. 12
b. Fungsi
Dan Manfaat Rem...................... 12
c. Jenis-jenis Rem.................................... 13
d. Prinsip Kerja Rem................................. 16
B. Proses
Kerja...................................................... 17
1. Penyetelan
Katup................................. ......... 17
a. Persiapan Kerja.................................. 17
b. Alat
dan bahan………………………………….. 17
c. Langkah
melepas……………………………….. 17
d. Langkah
memperbaiki………………………… 18
e. Langkah memasang…………………………… 19
2. Servis
Karburator.......................................... 20
a. Persiapan Kerja.................................. 20
b. Alat
dan bahan……………………………….... 20
c. Langkah
melepas…………………………….... 20
d. Langkah
memperbaiki………………………... 20
e. Langkah
memasang………………………...... 21
3. Mengganti
Kanvas Rem.................................. 21
a. Persiapan Kerja.................................. 22
b. Alat
dan bahan……………………………….... 22
c. Langkah
melepas…………………………..... 22
d. Langkah
memperbaiki…………………....... 22
e. Langkah
memasang…………………………… 23
C. Pemeliharaan
Dan Perbaikan Alat....................... 24
BAB
IV. PENUTUP............................................................ 25
A. Kesimpulan....................................................... 25
B. Saran-Saran....................................................... 25
Daftar
Pustaka.................................................................. 25
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Pengertian
Prakerin
Praktek
Kerja Industri (Prakerin) adalah salah satu cara menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan khususnya pada sekolah menengah kejuruan yang memadukan kegiatan
belajar di sekolah dan kegiatan belajar melalui kerja yang sesungguhnya dan
relevan di lapangan kerja (dunia usaha/dunia industri).
Di
samping untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Akhir Nasional dan diadakan
praktek kerja industri siswa sekolah menengah kejuruan yang diharapkan siswa
lebih berkompeten di dalam dunia kerja dengan adanya program ini siswa dapat
menjadi lebih berpengalaman dan lebih mandiri untuk menghadapi persaingan dunia
kerja sekarang ini yang telah bersifat kompetitif.
B. Tujuan Dan Manfaat Prakerin
Praktek
Kerja Industri (Prakerin) ditunjukan untuk membentuk supaya memilikin
profesional kerja antara lain:
1. Meningkatkan,
memperluas dan menetapkan ketrampilan yang membentuk kemampuan siswa sebagai
bekal untuk memasuki dunia kerja yang sesuai dengan program keahlian dan
disiplin ilmunya.
2. Menumbuhkembangkan
dan memanfaatkan siswa profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia
lapangan kerja sesuai dengan bidangnya.
3. Meningkatkan
pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang potensial dalam lapangan kerja
antara lain struktur organisasi usaha, asosisasi usaha, jenjangb karir dan
menengah usaha.
4. Memberikan
kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri pada sesuatu atau iklim
lingkungan kerja yang sebenarnya, baik sebagai pekerja, sebagai penerima upah
maupun sebagai pekerja mandiri terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.
5. Meningkatkan,
memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi baru dari lapangnan ke
sekolah dan sebaliknya.
6. Memperoleh
masukan dan upah baik untuk memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan
kejuruan.
7. Menjalin
kerjasama dengan dunia usaha secara institutional untuk memberikan peluang
masuk dan ditempatkannya alumni.
C. Tujuan Pembuatan Laporan
1. Peserta
didik mampu mengungkapakan gagasan atau pengalaman dalam bentuk tulisan secara
sistematik atau kronologi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Peserta
didik mampu mencari alternatif pemecah masalah kejuruan sesuai dengan program
studinya yang terungkap dalam laporan tertulis.
3. Memberikan
informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi(IPTEK) dari dunia
usaha atau dunia industri (DU/DI) ke sekolah.
D. Sistematika Laporan
Sistematika laporan adalah penjelasan yang singkat
dari setiap bab mulai dari bab I sampai dengan bab IV dimana uraian ini
memberikan gambaran setiap isi dari setiap babnya yang ada pada laporan ini
adalh sebagai berikut:
Bab I :
Pendahuluan
Dalam bab ini penulis
membahas tentang prakerin, tujuannya, dan manfaat prakerin.
Bab II :
uraian umum
Bab ini membahas
tentang sejarah berdirinya bengkel, struktur organisasinya, kepegawaian,dan
pemeluharaan tempat kerja.
Bab III :
uraian khusus
Dalam bab ini
dijelaskan tentanf landasan teori, persiapan kerja, proses kerja, pemeliharaan
dan perbaikan alat.
Bab IV :
penutup
Bab ini berisi kesimpulan, saran, dan daftar pustaka
BAB
II
URAIAN
UMUM
A.
Sejarah PO Mulyo Gombong
Po Mulyo Gombong adalah agen bus antar kota dan provinsi Jogja - Purwokerto Dan PO mulyo Gombong Kantor dari bus bus mulyo tersebut sekaligus bengkel Dan Transit khusus bus mulyo.
B.
Struktur
Organisasi Bengkel
![](file:///C:\DOCUME~1\PC-1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.gif)
C.
Kepegawaian
Pimpinan :
1 Orang
Pegawai : 4 Orang
Kepala Bengkel & Montir : 3 Orang
Supir & Kenet Bus
: 10 Orang
![](file:///C:\DOCUME~1\PC-1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.gif)
Jumlah : 18 Orang
Job pegawai tidak ditentukan setiap waktunya,
hanya berdasarkan sibuk atau tidaknya pegawai tersebut.
D.
Pemeliharaan
Tempat Kerja
Alat
di taruh di dalam lemari, jika ada waktu luang peralatan dan tempat kerja
dibersihkan agar terlihat rapih dan nyaman. Setelah alat digunakan segera di
kembalikan ke tempat semula dan tidak lupa di gembok.
BAB
III
URAIAN
KHUSUS
A.
Landasan
Teori
1.
Katup
a. Pengertian Katup
Valve atau katup adalah sebuah
perangkat yang terpasang pada sistem perpipaan,yangberfungsi untuk mengatur,
mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida dengan cara membuka, menutup atau
menutup sebagian aliran fluida. Katup/valve memiliki peran penting dalam suatu
industri seperti industri migas yang meliputi pengaliran kedalam kolom
destilasi dan mengontrol pengapian pada furnace. Valve dapat dioperasikan
secara manual, baik dengan menggunakan pegangan, tuas pedal dan lain
sebagainya, selain dioperasikan secara manual valve dapat juga dioperasikan
secara otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan aliran, tekanan dan suhu.
Perubahan tersebut akan mempengaruhi diafragma, pegas ataupun piston sehingga
secara otomatis akan menggerakkan katup dengan sistem buka tutup.
b. Fungsi Dan Manfaat
Katup
a.
Untuk menutup dan membuka aliran
dengan syarat, ketika terbuka memiliki hambatan aliran dan pressure loss yang
minimum. Contohnya: gate, ball, plug dan butterfly valve.
b.
Untuk mengatur aliran, dengan cara
menahan aliran dengan perubahan arah atau menggunakan suatu hambatan bisa juga
dengan kombinasi keduanya.
c.
Untuk mencegah aliran balik (back
flow), biasanya menggunakan check valve (lift check dan swing check). Valve ini
akan tetap terbuka dan akan tertutup apabila terdapat aliran yang berlawanan
arah.
d.
Untuk mengatur tekanan, dalam
beberapa aplikasi valve, tekanan yang masuk (line pressure) harus dikurangi
untuk mencapai tekanan yang diinginkan. Biasanya menggunakan pressure-reducing
valve atau regulator.
e.
Untuk pressure relief dengan
menggunakan relief valve dan safety valve. Relief valve digunakan untuk
mengatasi bila adanya tekanan yang berlebihan yang dapat mengganggu proses
aliran bahkan kegagalan proses. Sedangkan safety valve mengunakan per (spring loaded),
valve ini akan membuka jika tekanan melebihi batas yang sudah ditentukan.
f.
Katup
(Valve) berfungsi membuka dan menutup saluran hisap dan buang
Diameter katup hisap dibuat lebih besar dari pada diameter katup buang.
Diameter katup hisap dibuat lebih besar dari pada diameter katup buang.
g.
Dudukankatupberfungsisebagaitempat
duduknyakatup.
h.
Pegas
katup berfungsi mengembalikan katup pada dudukan semula setelah katupbekerja(membuka).
i.
Tapet
berfungsi memindahkan gerakan hubungan (Nok) ke tuas katup (Rocker arm)melaluibatangpenekan(Pushrod).
j.
Batang
penekan berfungsi untuk meneruskan gerakan Tapet keujung tuas katup. Batang
penekan hanya terdapat pada mekanisme katup yang poros noknya di blok silinder
dan katupnya terdapat pada kepala silinder.
c.
Jenis-jenis Katup
1. Jenis OHV (Over
Head Valve), yaitu katup berada dikepala silinder, poros nok (camshaft) disisi.
2. Jenis OHV-SOHC
yaitu katup berada dikepala silinder menggunakan poros nok (camshaft)
tunggal.
3. Jenis OHV-DOHC
yaitu katup dikepala dengan menggunakan poros nok (camshaft) ganda.
d. Siklus Katup
1. Langkah Isap, adalah langkah piston
dari TMA (Titik Mati Atas) dimana katup buang tertutup dan katup isap terbuka,
dan piston begerak menuju TMB (Titik Mati Bawah) sehingga dapat menghisap
campuran bahan bakar dan udara ke dalam ruang pembakaran melalui katup isap.
2. Langkah Kompresi, adalah langkah
piston menekan campuran bahan bakar dan udara dengan bergerak dari TMB ke TMA,
dimana katup isap dan katup buang sama – sama dalam posisi tertutup. Sehingga
campuran bahan bakar dan udara tadi terkompresi. Kompresi tersebut membuat
tekanan di dalam ruang pembakaran menjadi tinggi. Sesaat piston mendekati TMA,
busi memancarkan percikan api untuk membakar campuran bahan bakar dan udara
yang terkompresi tadi. Sehingga terjadilah ledakan di dalam ruang pembakaran.
3. Langkah Ekspansi, adalah langkah
piston yang bergerak turun dari TMA ke TMB akibat terdorong oleh ledakan di
dalam ruang pembakaran tersebut dan memaksa crankshaft berputar. Posisi katup
isap dan buang masih sama – sama tertutup. Langkah inilah yang dapat
menghasilkan tenaga dan mesin dapat bekerja.
4. Langkah Buang, adalah langkah dimana
piston bergerak ke atas dari TMB ke TMA, dimana katup isap tertutup dan katup
buang terbuka. Sehingga piston dapat membuang sisa pembakaran. Pada saat piston
mencapai TMA maka katup buang tertutup dan katup isap terbuka sehingga siklus
empat langkah dapat dimulai kembali.
![siklus4langkah](file:///C:\DOCUME~1\PC-1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.jpg)
Gambar 1 Siklus
Empat Langkah
2. Karburator
a. Pengertian Karburator
Karburatormerupakan bagian
dari mesin yang bertugas dalam sistem
pengabutan(pemasukan bahan bakar ke dalam silinder). Proses
pemasukan bahan bakar kedalam silinder dinamakan karburasi.
Sedangkan alat yang melakukannya dinamakan karburator.Walaupun
sekarang ini sudah banyak sepeda motor maupun mobil mengganti karburator dengan
system injeksi yang secara otomatis menyemprot bahan bakar lebih baik ketimbang
karburator karena system injeksi membuat sepeda motor menjadi irit dan lebih
sempurna
b. Fungsi Dan
Manfaat Karburator
1.
Untuk mengatur udara dan bahan bakar ke dalam saluran isap.
2.
Untuk mengatur perbandingan bahan bakar-udara pada berbagai beban
kecepatan mobil.
3.
Mencampur bahan bakar dan udara secara merata.
4.
Mangkok karburator ( float chamber )
Berfungsi untuk menyimpan bensin pada waktu belum digunakan.
5.
Klep / Jarum Pelampung Berfungsi
untuk mengatur masuknya bensin kedalam mangkok karburator.
6.
Pelampung ( float ) Berfungsi untuk
mengatur agar tetapnya bahan bakar didalam mangkok karburator.
7.
Skep / Katup Gas Berfungsi untuk
mengatur banyaknya gas yang masuk kedalam silinder.
8.
Pemancar Jarum ( main jet / needle
jet ) Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu motor di gas besarnya
diatur oleh terangkatnya jarum skep.
9.
Jarum Skep / Jarum Gas ( jet needle
) Berfungsi untuk mengatur besarnya semprotan bensin dari main nozzle pada
waktu motor di gas.
10. Pemancar besar / induk ( main jet ) Berfungsi untuk
memancarkan bensin waktu motor di gas full ( tinggi ).
11. Pemancar kecil / stasioner ( slow jet ). Berfungsi untuk
memancarkan bensin waktu langsam / stationer.
12. Sekrup Gas / Baut Gas ( throttle screw ) Berfungsi untuk
setelan posisi skep sebelum di gas.
13. Skrup udara / baut udara ( air Screw ) Berfungsi untuk
mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan bahan bakar.
14. Katup Cuk ( choke valve ) Berfungsi untuk menutup udara luar
yang masuk ke karburator sehingga gas menjadi kaya digunakan pada waktu
start.
c. Jenis-jenis Karburator
Dilihat dari
tipe venturi, karburator dapat dibedakan menjadi :
1. Karburator
dengan venturi tetap (fixed venturi).
Karburator dengan venturi tetap dewasa ini masih banyak digunakan karena
kontruksinya yang relatif sederhana. Sifat utama karburator tersebut
menggunakan sebuah venturi tetap dengan diameter tertentu. Besarnya vakum yang
dihasilkan oleh udara yang mengalir melalui venturi tersebut sesuai dengan
kecepatan aliran. Kecepatan aliran dipengaruhi oleh beban mesin dan pembukaan
katup gas. Keadaan tersebut akan mempengaruhi banyak sedikitnya bahan bakar
yang keluar dari venturi.
2. Karburator
Variable Venturi
Karburator variable venturi menggunakan sistem dimana permukaan venturi
dikontrol sesuai dengan banyaknya udara yang dihisap. Salah satu keistimewaan
karburator tersebut adalah perubahan membukanya venturi sama saat kecepatan
rendah dan sedang, serta pada beban ringan dan sedang. Dengan alasan tersebut
volume bahan bakar berubah sesuai dengan volume udara yang masuk dan tahanan
udara yang masuk menjadi kecil. Dengan demikian dapat memudahkan untuk mencapai
output yang tinggi. Tingkat aliran udara yang dihisap melalui karburator
variable venturi seperti diperlihatkan pada grafik di bawah ini Dibanding
dengan karburator fixed venturi, maka karburator variable venturi mempunyai
tingkat aliran udara yang tetap (adanya tahanan pada aliran udara) yang memotong
daerah full pada rpm mesin, sehingga diperoleh suatu campuran yang baik antara
udara dan bahan bakar.
3. Karburator air
valve venturi (Venturi Katup Udara)
Pada karburator ini, membukanya katup udara (air valve) dikontrol dengan
besarnya udara yang dihisap. Kontruksinya berbeda dengan karburator variable
venturi, tetapi cara kerjanya sama. Karburator jenis ini mempunyai dasar
karburator arus turun dua barrel (down draft double barrel), tetapi kontruksi
dan cara kerjanya sama dengan sistem secondary yang dimodifikasi. Katup udara
terpasang di dalam silinder secondary dan membukanya air valve bervariasi
sesuai dengan jumlah udara yang dihisap. Kevakuman pada nosel utama dikontrol
agar bekerjanya konstan. Karburator jenis initidak mempunyai tahanan aliran
udara pada venturi sehingga keuntungannya mampu menghasilkan output yang besar.
Disamping itu, membuka dan menutupnya katup throttle secara mekanik maka
diaphragma tidak diperlukan lagi.
Dilihat dari
arah masuk campuran udara dan bahan bakar :
1. Karburator Arus
Turun
Pada karburator arus turun, arah masuknya campuran udara dan bahan bakar
adalah ke bawah (down draft). Karburator jenis ini banyak digunakan karena
tidak ada kerugian gravitasi. Karburator arus turun banyak di temui pada mobil
mobil.
2. Karburator Arus
Datar
Pada karburator arus datar, arah masuknya campuran udara dan bahan bakar
adalah ke samping (side draft). Karburator tersebut pada umumnya digunakan pada
mesin yang memiliki output yang tinggi. Jenis ini paling banyak di jumpai pada
kendaraan sepeda motor, namun juga masih banyak mobil yang menggunakan
karburator jenis ini.
1. Dilihat dari
jumlah barel, karburator dapat dibedakan menjadi :
Karburator Single Barel
Karburator Single Barel
Pada karburator single barel (satu barel), semua kebutuhan bahan bakar pada
berbagai putaran mesin dilayani oleh satu barel. Padahal pada putaran mesin
rendah, diameter venturi yang besar akan lebih lambat menghasilkan tenaga
dibanding diameter venturi yang kecil. Sebaliknya diameter venturi yang kecil
hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar pada putaran mesin tertentu, tetapi
pada putaran rendah lebih cepat menghasilkan tenaga. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut maka diciptakan karburator double barel.
2. Karburator
Double Barel
Pada putaran rendah, karburator double barel cepat menghasilkan tenaga
(output) karena yang bekerja hanya primary venturi yang mempunyai diameter
venturi kecil. Pada putaran tinggi, baik primary maupun secondary venturi
bekerja bersama-sama sehingga output yang dicapai akan tinggi karena total
diameter venturinya besar. Disamping itu kecepatan aliran maksimal pada venturi
karburator double barel dibanding karburator single barel lebih kecil sehingga
kerugian gesekannya pun lebih kecil.
d. Prinsip Kerja Karburator
Prinsip
kerja karburator sebenarnya cukup sederhana yaitu dengan memanfaatkan dua
prinsip dasar :
1.
Prinsip Tekanan
udara atau istilah kerennya atmospheric pressure.
Mungkin pemirsa masih ingat sedikit pelajaran IPA entah itu waktu sd, smp atau sma, yang menyebutkan bahwa udara akan berpindah atau mengalir dengan sendirinya dari suatu tempat yg bertekanan lebih tinggi menuju tempat yg bertekanan lebih rendah. Nah, pada mesin 4 tak alias 4 langkah seperti halnya satria FU, kevakuman/tekanan rendah tercipta didalam ruang silinder pada saat langkah hisap (piston bergerak dari titik mati atas/TMA ke Titik Mati Bawah/TMB). Karena tekanan udara diluar silinder lebih tinggi, maka udara akan bergerak dari luar melewati lorong karburator, melewati intake, saluran porting, dan klep IN yang sedang terbuka menuju silinder dan kemudian mengisi ruang disana sehingga akhirnya tekanan udara didalam silinder kembali seimbang dengan tekanan udara diluar silinder. Nah udara yang bergerak mengalir dari luar melewati lorong karburator inilah yang kemudian dipakai sebagai media transportasi untuk mengangkut atau membawa serta kabut bensin yang diproduksi karburator. Boncengers gan…hehe
Mungkin pemirsa masih ingat sedikit pelajaran IPA entah itu waktu sd, smp atau sma, yang menyebutkan bahwa udara akan berpindah atau mengalir dengan sendirinya dari suatu tempat yg bertekanan lebih tinggi menuju tempat yg bertekanan lebih rendah. Nah, pada mesin 4 tak alias 4 langkah seperti halnya satria FU, kevakuman/tekanan rendah tercipta didalam ruang silinder pada saat langkah hisap (piston bergerak dari titik mati atas/TMA ke Titik Mati Bawah/TMB). Karena tekanan udara diluar silinder lebih tinggi, maka udara akan bergerak dari luar melewati lorong karburator, melewati intake, saluran porting, dan klep IN yang sedang terbuka menuju silinder dan kemudian mengisi ruang disana sehingga akhirnya tekanan udara didalam silinder kembali seimbang dengan tekanan udara diluar silinder. Nah udara yang bergerak mengalir dari luar melewati lorong karburator inilah yang kemudian dipakai sebagai media transportasi untuk mengangkut atau membawa serta kabut bensin yang diproduksi karburator. Boncengers gan…hehe
2. Prinsip
Efek Venturi (Venturi Effect)
Lorong
/ saluran utama didalam karburator disebut sebagai Venturi. Dengan beberapa
ukuran seperti misalnya Karbu standar Satria FU (Mikuni BS26) yang memiliki
diameter venturi 26mm, atau karbu Keihin PE28 yang memiliki diameter venturi
28mm. Lorong karbu dirancang lebih lebar di moncong karbu dan menyempit didalam
supaya aliran udara dapat bergerak cepat saat memasuki venturi. Karena aliran
udara akan bergerak semakin cepat saat harus melewati ruang yang lebih sempit.
Seperti halnya aliran air pada sungai yang semakin deras saat memasuki bagian
sungai yang menyempit. Atau air yang memancar lebih deras pada selang yang
lebih kecil. Kaidah fisika juga menyatakan bahwa semakin cepat flow atau aliran
udara disuatu ruang, maka tekanan udara nya justru semakin turun didalam ruang
tersebut. Berdasarkan prinsip ini, udara yang bergerak cepat sepanjang lorong
venturi menyebabkan tekanan udara didalam lorong venture menjadi turun, lebih
rendah dari tekanan udara normal didalam mangkok karbu (nilai atmospheric
pressure normal berkisar 15psi, makanya ada lubang Ventilasi di mangkok karbu
untuk menjaga tekanan tetap normal didalam mangkuk). Nah, perbedaan tekanan di
lorong venturi dengan di dalam mangkuk karbu ini memungkinkan bensin dari
mangkok seperti terhisap mengalir naik keatas menuju lorong venturi dan ikut
tercampur dengan aliran udara disana menuju mesin.
3.
Rem
a. Pengertian
Rem
Secara
umum rem adalah suatu sistem yang bekerja untuk memperlambat atau menghentikan
perputaran. Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi
panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga
putarannya akan melambat, dengan demikian laju kendaraan menjadi pelan atau
berhenti dikarenakan adanya kerja rem.
b. Fungsi Dan Manfaat Rem
a. Untuk memperlambat kecepatan atau
menghentikan gerakan roda kendaraan.
b. Mengatur kecepatan selama
berkendara.
c. Untuk menahan kendaraan saat parkir
dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak.
d. Pedal
rem Komponen sistem rem yg terletak di bawah setir pengemudi.
e. Boster
remKomponen sistem rem yang berfungsi melipat gandakan daya atau tenaga dari
pedal rem.
f. Master
sylinderKomponen sistem rem sebagai penampung fluida rem dan meneruskannya ke
wheel sylinder melalui selang saluran rem.
g. Silinder
Roda (Wheelcylinder) Komponen sistem rem yangFungsinya adalah menekan brakeshoe(sepaturem)
kebrakedrum(Tromolrem). Didalam silinder roda terpasang satu atau dua buah
piston beserta seal tergantung dari konstruksi rem tromolnya. Bila pedal rem
diinjak, tekanan minyak rem dari master silinder disalurkan ke semua wheel
silinder, tekanan didalam wheel silinder lalu menekan piston kearah luar dan
selanjutnya piston menekan sepatu rem dan bergesekan dgn tromol
sehinggarodaberhenti.DanBilapedalremdilepas maka sepatu rem kembali keposisi semula
oleh tarikan pegas pengembali.
h. Sepatu Rem (Brakeshoe)
dan kanvas rem
Komponen sistem rem yg Berfungsi untuk menahan putaran
Tromol rem atau brake drum melalui gesekan. Yaitu dgn meneruskan gaya tekan dari wheel cylinder
Komponen sistem rem yg Berfungsi untuk menahan putaran
Tromol rem atau brake drum melalui gesekan. Yaitu dgn meneruskan gaya tekan dari wheel cylinder
i. Pegas
pengembali (ReturnSpring) Komponen sistem rem yang Berfungsi untuk mengembalikan
sepatu rem (Brake shoe) ke posisi
semula pada saat tekanan silinder roda turun akibat pedal rem dilepas.
semula pada saat tekanan silinder roda turun akibat pedal rem dilepas.
j. plat
belakang (Backing Plate)komponen system
rem yang Berfungsi sebagaitumpuanuntukmenahan putaran tromol sekaligus sebagai
dudukan silinder roda.
k. Tromolrem
(drum brake) Komponen roda yang berhubungan dgn poros penggerak dan roda
belakang. Sehingga saat roda berputar maka tromol ikut berputar.
c. Jenis-jenis
Rem
TIPE Rem Tromol
dibagi menjadi 5 tipe, yaitu;
1. Tipe Leading
Trailing
Pada tipe ini
terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian tas
dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe
2. Tipe Two
Leading
Tipe ini
mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing me-miliki satu piston.
Keuntungan :
Saat kendaraan
maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya penge-reman baik
Kerugian :
Saat kendaraan
mundur ke-dua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang
baik
3. Tipe Dual Two
Leading
Tipe ini
mempunyai 2 silinder ro-da (wheel cylinder), yang ma-sing-masing memiliki 2
buah piston, dan menghasilkan efek pengereman yang baik saat ken-daraan maju
maupun mundur
4. Tipe Uni-Servo
Tipe ini
mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston.
Keuntungan :
Saat kendaraan
maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya penge-reman baik
Kerugian :
Saat kendaraan
mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang
baik
5. Tipe Duo-Servo
Tipe ini
merupakan penyempur-naan dari tipe uni-servo yang mempunyai 1 wheel cylinder
dengan 2 piston.
Gaya pengereman
tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan kendaraan.
TIPE Rem
Caliper dibagi menjadi 2 tipe, yaitu;
1. Tipe Fixed
Caliper (Double Piston)
Pada tipe ini
daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua sisi
disc.
2. Tipe Floating
Caliper
Pada tipe ini hanya terdapat satu piston. Tekanan hidraulis dari master
cylinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan disc. Pada saat yang sama
tekanan hidraulis menekan sisi pad (B) menyebabkan caliper bergerak ke kanan
dan menjepit cakram dan terjadilah pengereman
d.Prinsip
Kerja Rem
Prinsip kerja
sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan
dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat. Oleh
sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak
mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam
suhu tinggi. Sistem rem mobil diklasifikasikan berdasar :
·
Lokasi pemasangan : pada roda
(wheel brake) dan Propeller shaft (center brake).
·
prosedur operasi : Manual type
(parking brakes) dan foot pressure brakes (servis brakes).
·
Kontruksi : Internal expansion
(drum brakes), external expansion, Disk brakes.
·
Mekanisme : Mechanikal types,
Hydraulic types, Pneumatic Types, Vacuum types, Exhaust brakes.
B. Hasil kerja
1. Menyetel Katup
a.
Persiapan Kerja
1)
Memakai werpak demi
keselamatan kerja
2)
Memakai sepatu khusus
3)
Siapkan alat dan
bersihkan terlebih dahulu.
b.
Alat dan Bahan
Alat
1)
obeng (–) dan (+)
2)
puller gauge
3)
kunci ring 12mm
4)
kunci ring 17mm & 19mm
5) Kunci T ukuran 10 dan 12
6) Tang
7) SST
8) Feeler gauge
9) Kunci shock
10)Jangka sorong
11)Palu besi
Bahan
1) Unit
Kendaraan / Engine
c.
Langkah Melepas
1) Buka baut pengunci tutup kepala silinder dengan kunci ring
1/2 mm. Kemudian lepas seal washernya.
2) Copot slang positive crankcase ventilation (PCV) di kop
silinder dari klemnya.
3) Buka tutup kepala silinder perlahan-lahan. Maka akan
terlihat deretan katup (klep) dan rocker arm yang tersusun rapi
d.
Langkah Penyetelan Celah Katup
1) Awalnya putar poros engkol searah
jarum jam hingga tanda pada puli poros engkol (coakan) tepat segaris dengan angka
0 pada tutup rantai timing.
2)
Menentukan top kompresi silinder
1 atau 4, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a)
Pada
saat memutar poros engkol, perhatikan juga katup masuk silinder mana yang
bergerak. Lihatlah rocker arm pada silinder 1 dan 4 sambil menggerak puli poros
engkol.
b)
Apabila
tanda pada puli telah segris dengan angka 0 dan yang dalam posisi bebas adalah
rocker arm silinder 1, berarti yang sedang mengalami top kompresi adalah
silinder 1. Begitu juga sebaliknya.
3) Menentukan katup-katup yang boleh
distel pada saat top kompresi silinder 1 atau dengan cara melihat diagram/tabel
proses kerja silinder atau bisa juga dengan menggerak-gerakkan rocker arm,
apabila rocker arm dalam keadaan bebas berarti silinder tersebut boleh untuk di
setel.
Setelah mengetahui urutan penyetelan
katup. Berikutnya menyetel katup dengan cara:
Jenis TOP
|
Keadaan Silinder
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
TOP 1
|
Rocker arm silinder nomor 1 bebas dan piston silinder nomor 1
pada TMA akhir langkah kompresi
|
IN
|
O
|
O
|
||
EX
|
O
|
O
|
||||
TOP 4
|
Rocker arm silinder nomor 4 bebas dan piston silinder nomor 4 pada TMA
akhir langkah kompresi
|
IN
|
O
|
O
|
||
EX
|
O
|
O
|
Ket:
O = Katup yang
dapat distel
1, 2, 3, 4 = Nomor Silinder
a.
Mengendorkan
mur menggunakan kunci ring 12.
b.
Menempatkan
atau memasukkan feeler gauge ke dalam celah antara rocker arm dengan
batang katup.
c.
Melakukan
penyetelan dengan mengubah (mengencangkan/ mengendorkan) baut penyetel dengan
obeng.
d.
Stel
celah pada katup nomor 1-2-3-6 dengan menggunakan feeler gauge, dengan
ukuran :
· Intake : 0,20 mm
· Exhaust : 0,30 mm
e. Setelah celah katup benar/sesuai,
kencangkan mur penahan sambil menahan baut penyetel agar tidak bergerak. Lalu
cek kembali celah katup dengan merasakan tarikan/gesekan dari feeler gauge.
4) Ulangi cara penyetelan selanjutnya
pada TOP 4 dengan cara mengetopkan poros engkol lagi. Putar poros
engkol 1 putaran (360°) sehingga tanda coakan pada puli menunjukkan
segaris lagi dengan tanda angka 0 pada tutup rantai timing.
5) Menyetel celah katup nomor 4-5-7-8
menggunakan feeler gauge, dengan ukuran :
·
Intake : 0,20 mm
·
Exhaust : 0,30 mm
e. Langkah
memasang
1)
Pasang tutup distributor.
2)
Pasang kabel distributor.
3)
Maka tutup kembali
kepala silinder.
4)
Kencangkan kembali baud menggunakan kunci pas atau kunci
T.
2. Menyetel
Karburator
![https://derwinirawan.files.wordpress.com/2007/08/karbu5.jpg](file:///C:\DOCUME~1\PC-1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image056.jpg)
a) Persiapan Kerja
1)
Memakai werpak demi
keselamatan kerja
2)
Memakai sepatu khusus
3)
Siapkan alat dan
bersihkan terlebih dahulu
b) Alat
dan Bahan
Alat
1)
kunci
pas 10, 12 dan 14 mm
2) Obeng minus
3) carburator cleaner
4)
Obeng { + dan - }
5)
Nampan (untuk wadah bensin sebagai
pencucian karburator)
6)
Tang jepit
Bahan
1) Unit kendaraan / Engine
c) Langkah
Melepas
1)
Lepaskan kabel kelistrikan accu dan
kemudian buka penutup saringan udara (filter) beserta rumahnya,
2)
Buka selang yang terhubung pada
karburator (selang bahan bakar dan lainnya), serta kabel gas dan juga kabel
lain yang terhubung ke karburator,
3)
Buka mur baut pada dudukan
karburator lalu angkat dari manipold (tempat menempelnya),
4)
Kini tinggal membersihkan karburator
dengan cairan cleaner atau bensin, setelah sebelumnya dipreteli bagian-bagian
karburator tersebut.
d)
Langkah Memeriksa
1)
Jika sudah membukanya, buka ruang
pelampung maka anda akan melihat sebuah pelampung yang terbuat dari bahan
plastik.
2)
Langkah selanjutnya anda lepas
pelampung tersebut dengan menarik keluar sindiknya, maka pelampung akan
terlepas bersama dengan Needle valve.
3)
Selanjutnya anda lakukan penyetelan
dengan cara membengkokan ke atas sedikit saja, logam yang di gunakan untuk dudukan
needle vaive.
4)
Nah jika anda sudah membengkokan
logam yang di gunakan untuk dudukan needle valve, pasang kembali pelampung dan
juga needle valve. Setelah itu lakukan pengecekan dengan cara meniup lubang
masuk yang berhubungan dengan selang bensin, dan gerakan pada pelampung ke atas
dan ke bawah.
5) Pastikan bahwa pelampung berada di
bawah, needle valve terbuka penuh, dan ketika posisi pelampung sejajar needle
valve bisa menutup secara sempurna. Jika belum pas lakukanlah penyetelan ulang.
e)
Langkah Pemasangan
1)
Setelah bersih, pasang kembali
spuyer-spuyer tersebut. Gunakan obeng spuyer dan pengecangannya jangan terlalu
keras, cukup gunakan dua jari pada ujung obeng.
2)
Sebelum dipasang komponen-komponen
karburator sebaiknya Anda jangan lupa untuk mengatur tinggi pelampung bensin
dengan menggunakan jangka sorong atau sigmat.
3)
Dan terakhir rakit kembali
karburator yang tadi dilepas, filter udara kembali dipasangkan. Lalu nyalakan
mesin dan setel kondisi langsam mesin dengan cara setel spuyer angin-angin
dengan cara memutar searah jarum jam hingga mentok, lalu putar balik beberapa
putaran sesuai dengan standar mesin mobil Anda.
3.
Perbaikan Rem Tromol
a. Persiapan Kerja
1)
Memakai werpak demi
keselamatan kerja
2)
Memakai sepatu khusus
3) Siapkan alat dan bersihkan terlebih dahulu
b. Alat dan Bahan
Alat
1) kunci roda
2) dongkrak mobil
3) Kampas rem baru
4) Stempet/vaselin (greese)
5) kunci sok 14
6) traker sederhana untuk mendorong
piston cakram agar disk brake baru bisa masuk
Bahan
1)
Mobil
dengan rem tromol
c. Langkah Melepas
1) Kendorkan baut pengikat
roda
2) Angkat kendaraan
dengan dongkrak
3) Lepaskan roda
4) Lepaskan tutup
tromol
5) Lepaskan sepatu rem
6) Lepas pegas
pengembali
7) Lepas kabel rem
tangan
8) Lepas tuas rem
tangan
9)
Lepas
silinder roda
10) Lepas baut mounting
silinder roda
11) Lepaskan cirdip
kabel rem tangan dan rem tangan dari back plate
12) Lepas mur retainder
roda
13) Gunakan STT untuk
mengeluarkan shaft dengan back plat
14) Lepas back plate
d. Langkah
Mengganti Kanvas Rem
1)
Setelah dilepas, cek tromol-nya
apakah ada kerusakan atau tidak ?jika ada kerusakan, maka bisa jadi Anda harus
menggantinya, atau memperbaikinya.
2)
Semprot semua mekanisme pengereman
ini dengan kompresor, tabi debunya bisa mengandung absestos, karena itu gunakan
masker saat penyemprotan tadi.
3)
Ram tromol/drum punya beberapa pegas
dan tuas, seperti untuk penyesuaian dan untuk rem tangan. Biasanya ada warna
yang berbeda – beda, sebelum Anda melepas komponen – komponenya, ada baiknya
Anda mengambil gambar dengan kamera digital untuk mengetahui bagaimana tampilan
sebelum dibedah. Agar lebih mudah untuk memasangnya kembali.
4)
Siapkan kampas rem baru, dan
bandingkan dengan kampas rem lama. Serta pastikan bahwa ukuran dan dimensinya
sama persis. Pastikan juga lubang – lubang yang dimiliki sama, karena lubang
ini nantinya menetukan dudukan yang ada.
5)
Pasang kampas rem baru ini ke
posisinya, caranya tergantung kepada bentuk rem tromol yang Anda miliki.
6)
Beberapa tipe kampas rem tromol
ukuranya berbeda, yang depan berbeda dengan yang di belakang, akan tetapi
umunya sama shingga bisa dipasang terbalik.
7)
Pasang lagi pin penahan, dan per-per
yang ada. Ini pengaturanya tergantung kepada yang Anda miliki.
8)
Pastikan semua sudah kembali seperti
sebelumnya, seperti kabel untuk rem tangan dan sebagainya.
9)
Bandingkan gambaran setelah dipasang
semua, dengan gambar awal yang diambil dengan menggunakan kamera digital.
Pastikan tidak ada yang error. Akibat kesalahan dalam memasang rem tromol
sangat fatal dan berbahaya sekali bagi Anda dan pengendara lain.
10)Kalau sudah dipasang, tutup tromol, pasang juga ban kemudian
singkirkan dongkrak. Ulangi cara yang sama ini di roda belakang satunya.
e. Langkah
Pemasangan
1)
Memasang back plate rem ke axle
belakang
a.
Lumasi sealent joint seam pad
axle housing dan back plat
b.
Pasang axle shaft ke axle housing
belakang
c.
Kencangkan mur back plat rem
d.
Pasang silinder roda dan kencangkan
baut silinder roda mur pipa rem
e.
Pasang kabel rem tangan ke back
plate
2)
Memasang silinder roda
a.
Berikan water fight sealent ke
silinder roda lepaskan plug cup dari pipa rem dan pasangkan pipanya
b.
Pasangkan silinder roda ke back
plate dan kencangkan bautnya
c.
Sambungkan pipa rem ke silinder roda
dan kencangkan murnya
d.
Pasang plug cup ketempatnya
3) Memasang shoe
a.
Rakitlah part yang telah silepas
sebelumnya
b.
Pasangkan penahan spring dengan
menekan dan memutarkan pin penahan
4)
Memasang tromol rem
a.
Untuk mendapatkan celah maximum
antara shoe dengantromolmasukanobengantararod dan ratchet kemudian tekan
ke bawah
b.
Pasang tromol sesudah memastikan
bahwa tidak ada kotoran dan oli didalamnya
c.
Selesai melakukan pemasangan tekan
pedal rem dengan beban 30 kg beberapa kali untuk memperoleh celah antara
tromol dengan shoe
5) Pasangkan roda
dan kencangkan mur-murnya
6) Periksa
untuk memastikan apakah tromol dapat berputardengan memutar
C. Pemeliharaan
Dan Perbaikan Alat
1.
Cek alat sebelum digunakan.
2.
Gunakan alat sesuai dengan prosedur
yang baik, agar alat tetap dalam kondisi baik.
3.
Peralatan disimpan sesuai jenisnya
4.
Bersihkan alat sebelum dan sesudah
di gunakan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan
kegiatan belajar mempraktekan apa yang telah diperoleh dibangku sekolah serta
mendidik siswa untuk bekerja sebagai bekal yang akan datang. Namun kami juga
mendapatkan ilmu yang berbeda dari teori disekolah, sehingga kami dapat mempraktekan
ilmu yang di dapat dari bengkel.
B. Saran-saran
·
Saran Untuk Sekolah:
a)
Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan kerja sama
yang baik dengan bengkel agar tercipta hubungan yang baik.
b)
Guru pembimbing sebaiknya meningkatkan kedisiplinan dan
kematangan materi kepada siswa agar siswa dalam melaksanakan prakerin berjalan
dengan baik tanpa canggung.
·
Saran Untuk Bengkel:
a)
Kedisiplinan dan tata tertib
mestinya lebih di tingkatkan agar kerapihan dan tujuan yang di harapkan dapat
tercapai.
b)
Sebaiknya pihak bengkel meletakan alat kerja dan
kebersihan bengkel agar efisien, guna
pencapaian kerja lebih efektif.
c)
Memberikan suri tauladan yang baik
kepada siswa-siswi “SMK GIRIPURO SUMPIUH”.
Daftar Pustaka
·
http://www.viarohidinthea.com/2014/09/cara-menyetel-klep-mobil.html (Tanggal 3 april 2016,
14:10 WIB)
·
http://serbafast.blogspot.co.id/2014/05/cara-membersihkan-karburator-sendiri.html#sthah.cR8GSjNL.dpuf (Tanggal 4 april 2016,
10:15 WIB)
·
http://otomotrip.com/langkah-pembongkaran-kanvas-rem-cakram-mobil.html (Tanggal
4 april 2016, 13:50 WIB)
·
//www.google.com/search?q=menyetel+katup&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjjppq82vbLAhWNco4KHQ9zA6oQ_AUIBygB#imgrc=13jlLeGugdVTLM%3A
(Tanggal 4 april 2016, 14:01 WIB)
·
https://www.google.com/search?q=menyetel+katup&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjjppq82vbLAhWNco4KHQ9zA6oQ_AUIBygB#tbm=isch&q=cara+servis+karburator+mobil&imgrc=eR8Dxa52h0VS6M%3A (Tanggal 4 april 2016,
14:10 WIB)
·
https://www.google.com/search?q=menyetel+katup&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjjppq82vbLAhWNco4KHQ9zA6oQ_AUIBygB#tbm=isch&q=cara+mengganti+kanvas+rem+cakram&imgrc=eeV3KkH-sFf-ZM%3A(Tanggal 4 april 2016, 14:15 WIB)
·
http://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-valve-dan-jenis-jenisnya.html
(Tanggal 4 april 2016, 14:30 WIB)
·
https://otomaster.wordpress.com/2011/01/11/fungsi-dan-cara-kerja-karburator/ (Tanggal
4 april, 14:41 WIB)
·
https://otomaster.wordpress.com/2011/01/11/fungsi-dan-cara-kerja-karburator/
(Tanggal 4 april, 14: 49 WIB)
Informasinya cukup lengkap tapi kurang rapih dalam penataan kata kata
BalasHapusLanjutkan bro.........